- 5 Teori Tentang Frekuensi Bercermin Seseorang
Published by ARief under info, lelucon on 4/10/2009 12:37:00 pm
Ada 5 teori yang mengakatan mengapa orang sering atau jarang bercermin. Ke-5 teori ini ditemukan oleh Arief Rahman Hakim pada tahun 2007 di suatu tempat bernama SMAN Plus Riau. Ia adalah siswa generasi ke tujuh di tempat itu.
Inilah ke-5 teori tersebut:
Teori 1 -> Ronal Akbar Chaniago (1621)
- Sering Bercermin
Karena ketika bercermin, ia bisa melihat pemandangan indah di dalamnya. Hatinya pun menjadi tentram dan damai.
- Jarang Bercermin
Karena ketika ia bercermin, ia hanya akan melihat sesuatu yang menakutkan/mengerikan/... yaa sejenisnya lah. Makanya ia takut melihat ke cermin.
Teori 2 -> Yudi Ardima Nasution (1923)
- Sering Bercermin
Karena ia belum yakin atau memang wajahnya yang masih belum indah. Sehingga ia bercermin untuk berdandan atau memperbaiki kerusakan pada wajahnya.
- Jarang Bercermin
Karena ia sudah yakin dan percaya bahwa wajahnya sudah ganteng atau cantik atau sejenisnya. Sehingga ia pun akan selalu percaya diri walaupun tidak bercermin.
Teori 3 -> Mirolas Wang Cheng (2007)
- Sering Bercermin
Karena ia kurang kerjaan
- Jarang Bercermin
Karena ia selalu sibuk
Teori 4 -> Ivanovsky Rachmaninov (2035)
- Sering Bercermin
Karena ia ingin melihat cerminnya yang bersih, cantik, baru, mahal, keren banget, mewah, dkk.
- Jarang Bercermin
Karena ia tidak ingin melihat cerminnya yang retak-retak, kotor, usang, lapuk, murahan, dkk.
Teori 5 -> Dani McCave (7593 B.C.)
- Sering Bercermin
Karena ia belum pernah melihat cermin, jadinya ia tertarik dan tidak bosan-bosannya ketika bisa melihat cermin.
- Jarang Bercermin
Karena ia sudah sering melihat cermin, jadinya ia bosan dan tidak ingin lagi melihat cermin.
Tambahan: (words about mirror.. by: Ivan Efriza)
Lihatlah di sekeliling mu,
itulah ciptaan Allah.
Lihatlah orang-orang kaya,
itulah anugerah Allah.
Lihatlah di cermin,
itulah cobaan Allah.
*peace.. hehe.. xD ..*
Inilah ke-5 teori tersebut:
Teori 1 -> Ronal Akbar Chaniago (1621)
- Sering Bercermin
Karena ketika bercermin, ia bisa melihat pemandangan indah di dalamnya. Hatinya pun menjadi tentram dan damai.
- Jarang Bercermin
Karena ketika ia bercermin, ia hanya akan melihat sesuatu yang menakutkan/mengerikan/... yaa sejenisnya lah. Makanya ia takut melihat ke cermin.
Teori 2 -> Yudi Ardima Nasution (1923)
- Sering Bercermin
Karena ia belum yakin atau memang wajahnya yang masih belum indah. Sehingga ia bercermin untuk berdandan atau memperbaiki kerusakan pada wajahnya.
- Jarang Bercermin
Karena ia sudah yakin dan percaya bahwa wajahnya sudah ganteng atau cantik atau sejenisnya. Sehingga ia pun akan selalu percaya diri walaupun tidak bercermin.
Teori 3 -> Mirolas Wang Cheng (2007)
- Sering Bercermin
Karena ia kurang kerjaan
- Jarang Bercermin
Karena ia selalu sibuk
Teori 4 -> Ivanovsky Rachmaninov (2035)
- Sering Bercermin
Karena ia ingin melihat cerminnya yang bersih, cantik, baru, mahal, keren banget, mewah, dkk.
- Jarang Bercermin
Karena ia tidak ingin melihat cerminnya yang retak-retak, kotor, usang, lapuk, murahan, dkk.
Teori 5 -> Dani McCave (7593 B.C.)
- Sering Bercermin
Karena ia belum pernah melihat cermin, jadinya ia tertarik dan tidak bosan-bosannya ketika bisa melihat cermin.
- Jarang Bercermin
Karena ia sudah sering melihat cermin, jadinya ia bosan dan tidak ingin lagi melihat cermin.
Tambahan: (words about mirror.. by: Ivan Efriza)
Lihatlah di sekeliling mu,
itulah ciptaan Allah.
Lihatlah orang-orang kaya,
itulah anugerah Allah.
Lihatlah di cermin,
itulah cobaan Allah.
*peace.. hehe.. xD ..*